Day 2 & Day 3 : BALI

Hari kedua, saya dan sheila di homestay karena hujan lebat dan pemilu semua toko tutup, nah kami pun pergi mengunjungi rumah saudara saya sekalian menginap disana, dalam perjalanan ini dilengkapi dengan gps jadi nyasarnya gak jauh.

Hari ketiga saya dan sheila ke bali selatan yaitu ke daerah pantai2 dan wisata yang terkenal, berbekal peta yang saya beli di toga mas bali, kami berdua pakai mio ke arah kuta dan terpaksa harus nyasar sejauh 2km karena lewat tol.

Sebelumnya kami ke museum bali dengan tiket 10.000/org untuk melihat revolusi bali kemudian ke erlangga dan krisna untuk membeli oleh-oleh, shalat, dan pesan pie susu favorit :), sempat ragu jadi atau tidak pergi melihat cuaca yang mendung dan gerimis mengundang, akhirnya kami putuskan berangkat.

Setelah mengarungi nyasar di tol gerimis berubah menjadi hujan angin, kami pakai 2 mantel dan terus saja sampai ke uluwatu. Jalannya agak berliku mirip dengan perjalanan ke kaliurang, dan meskipun agak pelosok tapi way of sign nya sudah terakomodasi baik jadi gak nyasar.

Kami sampai disana pukul /4 sedangkan atraksi di pura uluwatu jam /5 berbekal info dari ibu yang jaga tiket kami bergegas ke pantai uluwatu dahulu sembari menunggu jaraknya dekat sekali, hanya 3 km dgn motor. Uluwatu surfing beach namanya, disana ombaknya kalem cucok buat yang surfing. Kami ? nonton aja dari atas karena untuk ke pantainya harus melewati tangga yang curam sementara waktu tinggal setengah jam. Ini pantai surga surfing, teman jepang saya yang suka banget dengan surfing bilang kalau ke bali pasti hanya mampir kesini.

Tak sampai 1 jam kami balik ke pura, untuk menuju ujung pura harus melewati monkey forest. Monyetnya seram sekali bisa jambret, maka yang lewat harus rombongan. Saya dan sheila antara berani dan takut karena sandal jepit sheila dijambret maka kami meminta ibu2 utk mengantar kami.

Sebetulnya jaraknya gak jauh hanya beberapa meter tapi beringas banget monkey nya.

Di pura uluwatu kami melihat tarian kecak paling kondang di bali :) karena dimulainya jam /7 maka saya dan sheila foto2 dulu di pura, bahkan berkat kebaikan hati ibu guide kami diperkenankan masuk ke ruang wardrobe kecak dancer, dan belajar tari bali, plus dapat tiket murah.






Saya dan sheila ambil kursi 3 terdepan agar jelas, batara surya turun dari peredarannya, hamparan langit bercermin laut bali, senandung kecak berdentum-dentum, tepat dibingkai pura uluwatu dewi shinta diculik rahwana.

 
Indah sekali, saya senang, tapi saya tau sheila lebih girang dari saya karena cita-citanya belajar tari bali langsung dari orang bali sudah tercapai.

Kecak di pura uluwatu tidak pernah sepi, selalu sold oleh wisatawan dalam dan manca.

Selepas perhelatan rahwana, hanoman, dsb itu kami pulang, jalanannya agak seram, karena di desa tidak semua lampu terpasang, kami ikuti saja mobil dan bus yang melaju karena semua akan bermuara pada 1 jurusan yang sama tol ke denpasar.

Sampai di homestay oppa dan onnie membelikan pecel lele , ternyata di denpasar hujan angin lagi, syukurlah alam meridhoi kami di uluwatu :)
Sedappp ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plus Minus Sepatu Branded

Sakit lepas cuti ke2

Pilih Ongkos Kirim Mana ? (perbandingan Wahana, JNE, Tiki, Pos Indonesia)