Postingan

Menampilkan postingan dengan label bpjs

Keadaan Setahun Setelah Fisioterapi Akibat Impaksi

Pada artikel sebelumnya saya bercerita tentang asal muasal operasi bius total terapi kemudian karena parastesi lidah (mati rasa) berlanjut fisioterapi. Setelah melakukan fisioterapi selama 4 bulan berturut-turut (1 minggu sekali) jadi total 8 kali.  Karena saya bekerja maka saya mengambil jadwal fisioterapi malam yaitu mulai pukul 18.30 di RS Hidayatullah Yogyakarta. Saya antri bersama dengan simbah-simbah yang rata-rata struk dsbg (jadi kalau antri saya plg muda) :p Kemudian setelah berkali-kali terapi ternyata tidak ada perubahan signifikan sehingga saya di rujuk ke dokter syaraf RS Hidayatullah.  Saya pun mengambil jadwal malam dan saya agak kecewa dengan pelayanan dokter syaraf tersebut karena antrian yang sampai malam saya baru dipanggil pukul 10 malam dan suasana sudah tidak kondusif.  Dokter tersebut langsung menyuntik saya tanpa pemberitahuan (yang menyuntik perawatnya atas perintah dokter). Saya pun kaget dan bertanya tentang zat yang di suntikkan karena saya ada riw

Impaksi 4 Geraham

Hari kamis kemarin saya resmi mengangkat keempat geraham bungu saya yaitu 18,28,38,48 lantaran gigi 38 mengalami linu, sementara 28 dan 48 tertanam dibawah gusi, kemudian status gigi 18 tidak ada kelainan spesifik, hanya pertimbangan drg apabila 2 gigi dibawah diambil maka 2 diatas sebaiknya diambil agar tidak menganggu gusi atau terjun payung ke bawah.  Impaksi sebetulnya tidak menganggu sama sekali namun menurut klaim ibu saya vertigo yang diderita sudah pasti akibat pertumbuhan gigi tidak sempurna yaitu horizontal / tidur. Begitu juga bapak dan adik saya yang operasi bius lokal untuk mengambilnya . Saya memilih mengambil dengan bius total yaitu di ruang operasi RSUP Sardjito, saya rasa dengan sekali proses 4 gigi hilang dan selesai kemudian saya gak punya utang lagi. Meskipun demikian persiapan operasi memang tidak semudah bius lokal seperti harus mempersiapkan rontgen dada, gigi, cek darah, kelas rawat inap. Biaya operasi bius lokal memakan 1.5 juta pergigi sementara bius to