Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

pergi

Gambar
tatapannya hambar , matanya menengadah polos, sebelum terucap kata "pulang duluan ya" esoknya, paras ayunya pucat pasi, kelimpungan tiap patahan kalimatnya, 180 derajat putaran bola mata.nya kengelilingi tepi batas kelopak atas ketika beradu pandangan dengan lit. menegaskan kalimat seragam "ada apa dengannya" penawaran bantuan di-elaknya, bentuk kesengaja'an akan ketidak tentraman hatinya. Gurat-gurat pembuluh menebal dibawah kulit epidermisnya, menegang pertanda syaraf neuron ditempa beban berat anggapnya, alisnya subur, hitam pekat dan bertemu di satu titik tengah seolah tidak ingin terpisahkan. Dahinya mengernyit seraya membaca balasan sms dari teman terdekatnya. gundah gulana menerpa perasaannya, benturan-benturan argumen membutakan mata hatinya, memekatkan ego setan melebihi kapasitas logika manusia mencerna. peluh-peluh butiran sebening embun menembus sela-sela bulu matanya, siapapun iba melihatnya, apalagi bagi kaum adam yang konon paling tida