kembali
barangkali di sela-sela saya mengerjakan artikel, sya prlu menuliskan hal ini untuk memberi kekuatan pada kokohnya pondasi keimanan.
--cut paragraph--
lagian, orang tua mana yang tidak sedih ketika melihat anaknya sudah berani bermesraan dengan anak orang lain padahal belum menjadi syah sepasang suami istri, apalagi bagi kami orang melayu, sudah patut hukum Islam itu dijumpai di datuk-datuk kami, meskipun rantauan ke Jawa ini melunturkan hal-ihwal adat yang membesarkan nisbah marga kami.
ndak tega lah rasanya saya melukai perasaan amak dan abah, mereka mungkin saja tidak tau, itulah kenapa banyak orang berani bersikap 'tdk mau tahu', tapi bukankah tuhan kau itu maha melihat, maha mendengar.
pada hati nuranilah ada suara tuhan, oleh karenanya saya berani membantah nalar saya, tapi tidak berani membantah nurani saya | daoed yoesoef : Dia dan Aku
jadi, saya rasa wajar kalau begitu beratnya berpuasa, tidak sebatas makan dan minum namun pada pemahaman yang dewasa. ingatlah bahwa jodoh adalah cerminan, maka pasti akan indah pada waktunya.
*elv-modern moslem enterpreneur, berjayalah.
Komentar
Posting Komentar