@lutfandita

Gak nyangka aq bisa hidup saat adanya wabah ini, banyak kisah yang sedih, yaitu dari tim medis yang terpapar, dokter yang meninggal sehubungan krn merawat pasien, begitu juga dengan pasien yang tidak terurus saking banyaknya yang ditangani. Berbeda dengan china dan maju lainnya, mereka kaya, contohnya wuhan ketika ada pelonjakan pasien, dalam waktu hanya seminggu membuat rumah sakit yg bisa menampung 2000 orang yg terinfeksi, tenaga medis didatangkan dari segala penjuru China, dan yang paling penting APD / alat2 medis yang memadai. Sementara di Indonesia paling miris ketika alat medis tersebut ditimbun oleh sebagian orang utk dijual mahal. Tatkala RS membutuhkan justru ga ada, mereka pakai alat seadanya spt jas hujan, helm, dll. Miris memang, harga baju zirah utk pasien isolasi itu 500K sd 1,5M utk sekali pakai / 8 jam, makanya terbilang mahal. Sebenarnya ketika virus it uda di wuhan, suamiku jg termasuk orang yg sgt peka thdp issue it, aq pesan masker 1 box, mulitvitamin, saa...

Perubahan itu pasti, perpisahan jg terjadi.. kata bapak, “satu yg pasti adalah kepastian”, sama halnya tatkala belakangan ini bapak bilang “memimpin itu seni, seni mengelola orang, mengurai permasalahan, memilih waktu yg tepat, memberi keputusan yg bijaksana” seiring dgn berjalannya waktu aku ganti admin terus, aq jadi makin belajar karakter, bljr supaya bisa bersikap.. ya walaupun tdk dipungkiri kebutuhan orang itu uang, termasuk mereka, mdh2an aq masih diberi kepercayaan Allah mengelola usaha ini. Amin Talking about family and value, sejak punya anak, i mean 2 anak berjarak 2 th, ada hal2 yg harus dikorbankan dan sbg pengganti ad value yg indirectly mjd pertimbangan. Misalnya aja lbh memilih utk grab food drpd jajan nongkrong di tengah maraknya kafe dll di kota, why ? 1. Gak perlu keluar bensin 2. Gak keluar tenaga  3. Lbh aman dr sakit 4. Gak ad yg nangis kelayu 5. Gak perlu ad yg numpang dititipi - Beberapa waktu lalu aq pilih xlhome gantiin indihome dgn selisih 200K, ttp dpt v...

Pitutur luhur kanggo anak putu kang sih nguri uri kabudayan jowo seko Ki Hajar Dewantoro. 1Sopo salah soleh temen tinemu. 2Goroh growah jujur makmur. 3sabarang lir d ati2 ojo grusah grusuh. 4Obah mosiking ati katon tumus ono ing lathi lan laku. 5Kedhepe netro keno dicondro. 6Beres kures,bloko suto nggampangake perkoro gawe lego,gawe lego. 7Darbe duwe ati semangat,gampang kangkat. 8Jalmo limpat seprapat tamat. 9wicaksono cepet ngerti lan pono. 10 Ber budi bowo laksono ing ngarsosong tulodho ing madyo mangun karso,tutwuri handayani,. 11Mung tekat lan semangat kang njalari kangkat drajate menungso  . dibarengi caket marang Pangeraniro manut tatananing agomo  adoh seko laku candholo. Pitutur seko tilaran sesepuh kanggo anak putu seko uti Simatupang Krebet

Barang siapa menanam pasti mengetam sebennernya tadi upload g ad apa2 kok sampe upload d blog jadi ngacaj ya, silaahlman cari sendiri urutannya ya . sbg dokumentasi aja krn malu klo d sosmed pada liat hehe aq banyak diskusi, yg biasanya diskusi itu aq hindaei ken 

Menjadi single mam belakangan ini aq sedih dan sprtiya agak kena sindrom depresi krn kurang piknik atau krn hormon yg belum stabil (8bln pasca lahiran blm mens) ttp sungguh ga mungkin pabila aq mau piknik wong single mam, pakabar anak2ku mau dikemanain mereka, siapa yg mau ndulang, ganti popok, mandiin, mereka. karena uti dan akung sdh sepuh jd sanggup nya sd momong atau seneng2nya sj walaupun pd keadaan aq sakit bapak ibu ikut mmbantuku dan it mjd beban utkku krn aq kasihan dgn mereka nare dan yota pilek lama sekali , mjd gendongan, bangun2 tiap malam, aq pun jg ketular, ttp aq ga sanggup utk diam, ego ku utk piknik barang sebentr, barang keluar, barang sedikit.  maka aq grounding disini : definisi piknik buatku adalah bertemu culture baru, ttp bagaimana dgn anakku, bukankah piknik it seneng2 kalau ad anak jd nya repot ya, pdhl punya babysitter jauh dari arang (alias ga mungkin), sd saat ini yg terjadi aq ajak mereka utk ikut piknik jg. jd...

Gak ada pikiran sama sekali kalau sudah dewasa akan jadi ibu rumah tangga ?! not ever once. Terbiasa menjalani rutinitas sebagai anak dari bapak ibu as worker, dan ditinggal d rumah sendiri, seperti pada umumnya urbanisasi terjadi saat ini. Dan tiba2, aq menikah dengan R, dy bersikeras bahwa dengan nilai akademikku yg biasa2 aq akan lbh mudah bersaing apabila mencari kerja dengan passion, hmm, sounds strange really, but then he always sounding as that and I started to think, 1, 2, 3, gergous, rupanya betul. Sejak lulus kuliah, aq magang d kampus, 3 bulan gak betah ttp aq bertahan, karena komitmen di surat kontrak. Setelah itu aq kerja d UGM sbg asisten dosen cenderung k keperluan pribadi dan penelitian, saat itu aq juga masih aktif jualan. Ketika ulang tahun, mb acni mmberi aq buku "100 inspire entrepreneur", aq pikir, kok gak nyambung yak, kita kerja dimana ttp buku ttg apa. Rupanya dy memperhatikan kemampuan ku buka lapak >< Begitu juga ketika pertama ka...