Hanya diminta untuk sabar

Bayar hutang dengan nulis blog,

Hari ini usia kandungan saya 41 minggu 2 hari, hihi.. dan rizal junior masih menikmati masa2 di dalam rahim ibu.

Umumnya ibu2 melahirkan di usia 36 sd 38 minggu, but no worry, kata dokter saya, Rukmono, jangan dengarkan kata orang, lah wong sing ngrasakke kowe. Berita baiknya alkhamdulillah kami berdua sehat dan akhirnya saya gak diet lagi setelah 3 minggu diet nasi .. phew.

Lalu apa pelajarannya ?

Menarik nih, ketika saya kesana kemari diajak diskusi dan ditanya usia kehamilan, saya dinasehatin atau di judgement  kalau harusnya jalan, ngepel, dsbg, kalau sudah begitu saya jawab Amin doa2 yang begitu luar biasa dan saya balas senyuman. 

Karena sebetulnya jauh2 hari yaitu semenjak trimester 2 saya sangat suka jalan - jalan, pagi hari ketika shalawat Shubuh berkumandang saya mengantar suami saya bekerja sampai dengan shelter bus kemudian pulang sendiri kira2 setiap hari 300m.
Seminggu sekali saya juga selalu berenang, meskipun pilihan kolam renang di desa terpencil Kalimantan hanya 1 yaitu di GOR tapi saya menikmatinya.

Kemudian ketika trimester 3 saya insyaAlloh rutin jalan ke masjid paling jauh dr rumah tiap Shubuh dan pulang melalui jalan berlawanan lagi2 yang paling jauh sekitar 600m.

Pada 3 minggu terakhir saya banyak2 membersihkan rumah, setrika, mengaji/ membaca sambil jalan dan berdiri disamping jalan2 rutin shubuh.

Ini semua saya niatkan agar persalinan saya lancar.

Sempat loose hope ketika 40 minggu tak kunjung kontraksi, saya ke dokter dengan muka cemas.. sampai pak rukmono menegur saya dan... saya dapat hypo birthding dari beliau, bahwasannya sangat wajar apabila terjadi maju mundur dari HPL hanya saja 80% maju dari HPL sehingga yang mundur jadi minoritas. tapi gak perlu khawatir karena kondisi rahim baik, hanya diminta untuk sabar. 

Bahkan saya tanya.. "tak kira saya kesini disuruh sc dok", kemudian pak rukmono menjawab, berdoalah yang baik2 karena setiap ibu diberi proses alamiah berupa mules2 dan melahirkan dengan normal, apalagi dengan kondisi rahim yang sehat.

sepulang dari sana, tanpa sengaja saya membuka catatan buku SMP saya yang bertuliskan "jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong", hmm.. pada akhirnya saya sadar, ternyata pikiran saya yang terlalu negatif.. saya hanya diminta untuk sabar..

Bayangkan betapa teman saya ada yang lebih berjuang keras disaat kehamilannya bermasalah, lahir prematur dengan keterbatasan, sungguh luar biasa.

Akhir kata, Ya Allah izinkanlah saya menjadi seorang ibu yang penyabar :)

Saya pun membuka rekapan utang2 saya barangkali ada yang ketinggal, bagi hasil usaha ke teman, gaji ke pengrajin, termasuk menulis blog ini... hihi.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plus Minus Sepatu Branded

Sakit lepas cuti ke2

Pilih Ongkos Kirim Mana ? (perbandingan Wahana, JNE, Tiki, Pos Indonesia)