Tas Kulit Merah Terang

Semahal kulitnya
Seterang merahnya
--------------------------

Tas Kulit pesanan seorang customer yang sudah kenal lama, dan ingin request dengan super size bayangkan panjangnya 50cm. Alih-alih agar bisa muat banyak dan bisa dibonceng motor, dia minta ditambah selempang
.
Aku agak khawatir dengan hasilnya, khawatir kebesaran dan yang pakai kurang berkenan. Begini suka duka custom jahit, menerka2 selera konsumen
Tas pun jadi, dan
Alkhamdulillah dia suka
.
Kira kira 2 bulan kemudian, dia mengkontakku, katanya rit nya rusak.
Dengan sigap aq jemput rejeki, tak mau kalah dengan ayam berkokok disaat pagi, maupun kucing menyambar tikus saat malam.
Aq menjemputnya, membuktikan komitmenku untuk menjaga kualitas
.
Saat itu usia kandunganku 2 bulan, lengkap dgn hawa mual ogah2an makan, berbaju seadanya krn agak pusing, aq bertandang ke workshop fashion customerku.
.
dan memang begitu, ternyata rit nya rusak karena seret.
pengrajin tas kulit langgananku pasti sdg sibuk mengerjakan pesanan lain, seperti aku, customer pun ingin serba cepat.
.
Aku segera memutar otak, memutar roda kendaraan ke reparasi tas terdekat barangkali bisa, tepatnya di dekat stasiun lama
.
Sebuah gubug kecil dengan 1 kipas angin, disaat panas sangat menantang. Kusapa bapak penjahit dan kuminta agar bisa kutunggu. Awalnya bapak tersebut menolak tapi entah kenapa akhirnya bapak penjahit menerima
.
Tidak berapa lama kemudian,
"Mbak ini sudah jadi, ini cuman kepala rit nya aja yang saya ganti soalnya seret" ujarnya
"Ohya makasih pak, berapa harganya ?" sembari kupegang ujung rit mondar-mandir agar licin.
"10 ribu mbak" ujarnya
.
Sembari kurogoh dompetku, sang bapak mengajakku ngobrol
B = "Mbak semalam ke RS *** po ? saya kok sepertinya liat mbaknya"
A = "Gak pak, hahaha, muka saya mmg banyak yg bilang mirip kok pak, siapa yang sakit pak di RS?
B = "Istri saya mbak, sudah 2 tahun menderita (penyakit berat), habis operasi sekarang harus rutin kemo"
A = "Sudah ikut BPJS to pak?"
B = "Ia mbak, kalau gak ikut saya gak tau lagi harus bagaimana. saya pakai jamkesmas"
-
Kurogoh lagi dompetku, memandangi isinya yang cuman tebal nota karena sepinya orderan yang masuk. tapi masih lembaran biru disana.
Dalam hitungan detik ada dua suara di batinku, "kasih aja, besok bisa cari lagi", "orderan sepi, gimana mau modalin lagi"
-
Kumenangkan logikaku, sembari kujawab
A = "Pak maturnuwun sudah dibantu, semoga isterinya sehat dan sejahtera" 
sembari kuberikan lembaran biru
B = "Sama-sama mbak, sebentar saya carikan kembalian dulu"
A = "Sudah-sudah pak, maturnuwun, semoga bisa membantu pak, mugi2 bapak dan isteri diparingi kawilujengan (semoga diberi kesehatan)"
-
Selembar biru itu mungkin gak ada apa-apanya untuk biaya pengobatan isteri seorang tukang jahit. Dan juga tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah SWT karuniakan kpdku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plus Minus Sepatu Branded

Sakit lepas cuti ke2

Pilih Ongkos Kirim Mana ? (perbandingan Wahana, JNE, Tiki, Pos Indonesia)