mencari penjait
4 bulan belakangan saya sangat sangat sibuk dengan agenda yang anda, apalagi kalau bukan @denayubag .
diawali dengan pencarian penjahit yang sebetulnya sudah dari 1 tahun yang lalu, kemudian sibuk kuliah, kemudia lulus, kemudian ingat lagi 4 bulan kemarin.
saya sampai ke bantul tepatnya 3km sebelum parangtritis, berbekal informasi dari teman bahwa disitu (sebuah dukuh (RT/RW)) yang kebanyakan ibunya nganggur di rumah.
akhirnya saya door to door, 3 rumah untuk melobi mereka mengerjakan tas-tas saya, hasilnya ya, nihil.
salah alamat, mereka adalah ibu-ibu yang mau ngerjain simple-simple, seperti tas kain untuk haji, mentok-mentok pekerjaan impian mereka diterima di pabrik sarung tangan di dukuh tersebut, yang notabene ilmunya tidak bertambah dan hanya dapat gaji 750 rupiah per biji. OMG.
saya coba uraikan ttg gaji saya yang jauh lebih layak bahkan 30 kali lipat nya, namun ya, saya maklum dengan sudut pandang mereka.
kemudian saya ke imogiri mencoba melobi kenalan penjait, karena lokasi yang terlalu jauh dan tidak ada fasilitas untuk delivery, saya jadi berfikir 2 kali untuk menjaitkan di bapak imogiri. orangnya sangat baik.
sampai pada suatu hari saya mengelola program "training jahit" ada 2 orang yang berminat yaitu dari dukuh yang saya jabanin, mereka mau karena dekat. training dilaksanakan di pak penjait imogiri dan beliau juga menyanggupi, namun h-1 kedua orang ini menyatakan tidak bisa ikut karena sudah diterima di pabrik sarung tangan. well, the program failed.
saya berfikir haruskan saya kembali pada penjahit lama saya ?! jahitan nya sungguh sempurna, cuma pelayanannya yang lama karena bapaknya sudah menjadi langganan orang, jadi saya berfikir ulang untuk memutuskan ini.
hari-hari kemudian , saya berdiam diri khidmat di ruang tamu workshop, sembari menunggu kedatangan calon2 yang telah menghubungi iklan saya di koran. setidaknya ada 7 calon yang mendaftar. kemudian saya pilih satu, namanya mas azis (bukan nama sebenarnya).
dia sangat pintar membuat tas, seminggu sudah bekerja di workshop hingga akhirnya dy dimakan bumi, batang hidungnya tak pernah ketara. dia bawa lari uang saya. ups kenapa ?
nah, pertama kalinya punya penjait sendiri rasanya senang, dan saya sebagai owner ingin memberi service terbaik baginya. mas azis bilang utangnya banyak, jadi minta pembayaran di depan sebelum barangnya dijahit. terus seperti itu sampai menginjak nominal ratusan ribu (tdk sya jabarkan ya ^^) . ternyata dy bohong, dy tdk masuk 3 hari, 4 hari, dan selamanya. semoga allah memaanfakan kesalahannya dan mempermudah jalan hidupnya dengan uang yang saya ikhlaskan.
saya kembali memasang iklan dan mendapatkan 1 penjahit lagi setelah 5 kali interview, namanya mas sodiq dan mba eny, sepasang suami istri yang kompak sekali, dan ya mulai 2 minggu kemarin mereka bekerja kepada saya, berusaha memenuhi target, begitupun saya berusaha memberikan gawean yang jelas dan market yang bagus, nampaknya saya cocok dengan ini.
oia ngomong2 ketika interview terakhir ini macam2 sekali saya bertemu orang, ada yang ketakutan karena blm bisa jahit (syg gak saya foto), hingga baru beberapa menit di ruang tamu sudah minta pulang, ada yang hanya mengisi waktu luang dan tdk mau konsisten karena ada pekerjaan membuat seragam drumband di rumah,
dan ada juga yang tuna rungu sehingga telepon saya tidk bisa diangkat, dan kami bercakap dengan kertas, namanya mb sarah, orangnya mmg difable, tapi mental nya melebihi orang waras sekalipun. dy pernah bekerja di pabrik kaos dan dipecat bos karena 3 hari gak masuk. semoga mb sarah segera mendapat pekerjaan yang pas, amin..
kembali ke penjahit yang cocok tadi, setelah 2 minggu +- target nya bisa sangat maksimal, dan kini penjahit tersebut mulai saya lepas, saya buatkan MOU kerjasama, agar sama-sama enak. karena beberapa pertimbangan yang sangat rumit dijelaskan di sini (ceileehh).
sekian cerita saya cari penjahit, saya yakin pasti banyak yang mengalami kondisi seperti saya. Maka karena banyak relasi penjahit yang saya kenal, kemudian saya memutuskan untuk membuka jasa jahit custom bag. semangatt !!
diawali dengan pencarian penjahit yang sebetulnya sudah dari 1 tahun yang lalu, kemudian sibuk kuliah, kemudia lulus, kemudian ingat lagi 4 bulan kemarin.
saya sampai ke bantul tepatnya 3km sebelum parangtritis, berbekal informasi dari teman bahwa disitu (sebuah dukuh (RT/RW)) yang kebanyakan ibunya nganggur di rumah.
akhirnya saya door to door, 3 rumah untuk melobi mereka mengerjakan tas-tas saya, hasilnya ya, nihil.
salah alamat, mereka adalah ibu-ibu yang mau ngerjain simple-simple, seperti tas kain untuk haji, mentok-mentok pekerjaan impian mereka diterima di pabrik sarung tangan di dukuh tersebut, yang notabene ilmunya tidak bertambah dan hanya dapat gaji 750 rupiah per biji. OMG.
saya coba uraikan ttg gaji saya yang jauh lebih layak bahkan 30 kali lipat nya, namun ya, saya maklum dengan sudut pandang mereka.
kemudian saya ke imogiri mencoba melobi kenalan penjait, karena lokasi yang terlalu jauh dan tidak ada fasilitas untuk delivery, saya jadi berfikir 2 kali untuk menjaitkan di bapak imogiri. orangnya sangat baik.
sampai pada suatu hari saya mengelola program "training jahit" ada 2 orang yang berminat yaitu dari dukuh yang saya jabanin, mereka mau karena dekat. training dilaksanakan di pak penjait imogiri dan beliau juga menyanggupi, namun h-1 kedua orang ini menyatakan tidak bisa ikut karena sudah diterima di pabrik sarung tangan. well, the program failed.
saya berfikir haruskan saya kembali pada penjahit lama saya ?! jahitan nya sungguh sempurna, cuma pelayanannya yang lama karena bapaknya sudah menjadi langganan orang, jadi saya berfikir ulang untuk memutuskan ini.
hari-hari kemudian , saya berdiam diri khidmat di ruang tamu workshop, sembari menunggu kedatangan calon2 yang telah menghubungi iklan saya di koran. setidaknya ada 7 calon yang mendaftar. kemudian saya pilih satu, namanya mas azis (bukan nama sebenarnya).
dia sangat pintar membuat tas, seminggu sudah bekerja di workshop hingga akhirnya dy dimakan bumi, batang hidungnya tak pernah ketara. dia bawa lari uang saya. ups kenapa ?
nah, pertama kalinya punya penjait sendiri rasanya senang, dan saya sebagai owner ingin memberi service terbaik baginya. mas azis bilang utangnya banyak, jadi minta pembayaran di depan sebelum barangnya dijahit. terus seperti itu sampai menginjak nominal ratusan ribu (tdk sya jabarkan ya ^^) . ternyata dy bohong, dy tdk masuk 3 hari, 4 hari, dan selamanya. semoga allah memaanfakan kesalahannya dan mempermudah jalan hidupnya dengan uang yang saya ikhlaskan.
saya kembali memasang iklan dan mendapatkan 1 penjahit lagi setelah 5 kali interview, namanya mas sodiq dan mba eny, sepasang suami istri yang kompak sekali, dan ya mulai 2 minggu kemarin mereka bekerja kepada saya, berusaha memenuhi target, begitupun saya berusaha memberikan gawean yang jelas dan market yang bagus, nampaknya saya cocok dengan ini.
oia ngomong2 ketika interview terakhir ini macam2 sekali saya bertemu orang, ada yang ketakutan karena blm bisa jahit (syg gak saya foto), hingga baru beberapa menit di ruang tamu sudah minta pulang, ada yang hanya mengisi waktu luang dan tdk mau konsisten karena ada pekerjaan membuat seragam drumband di rumah,
dan ada juga yang tuna rungu sehingga telepon saya tidk bisa diangkat, dan kami bercakap dengan kertas, namanya mb sarah, orangnya mmg difable, tapi mental nya melebihi orang waras sekalipun. dy pernah bekerja di pabrik kaos dan dipecat bos karena 3 hari gak masuk. semoga mb sarah segera mendapat pekerjaan yang pas, amin..
kembali ke penjahit yang cocok tadi, setelah 2 minggu +- target nya bisa sangat maksimal, dan kini penjahit tersebut mulai saya lepas, saya buatkan MOU kerjasama, agar sama-sama enak. karena beberapa pertimbangan yang sangat rumit dijelaskan di sini (ceileehh).
sekian cerita saya cari penjahit, saya yakin pasti banyak yang mengalami kondisi seperti saya. Maka karena banyak relasi penjahit yang saya kenal, kemudian saya memutuskan untuk membuka jasa jahit custom bag. semangatt !!
Komentar
Posting Komentar