KOREA TRIP FULL VERSION
Pengalaman
saya ke Korea Selatan pada musim panas lalu sempat berkunjung sungai Cheonggyecheon
yang pernah diutarakan Gubernur DKI Jokowi, untuk menjadi calon konsep Sungai
Ciliwung. Sangat menarik, sebuah perancangan wilayah kota yang yang harmoni
dengan lingkungan hijau dan area megapolitan.
Memilih
jalur Subway Line 3: Jongno 3-ga Station, saya berjalan hingga menemukan tangga
turun, diantara gedung-gedung menjulang. Seketika pemandangan yang menyejukkan,
tersaji di depan mata, yaitu sungai yang sangat jernih dengan dikelilingi
mozaik keramik di sepanjang dindingnya, bercerita tentang sejarah Korsel.
Pada
pertengahan 1950-an, Chonggyechon dianggap sebagai simbol kemiskinan dan daerah
kotor akibat warisan setengah abad kolonialisme dan perang. Tahun 1971 beralih
menjadi kawasan industri yang dialiri limbah, maka dibuatlah freeway di atas
sungai. Atas prakarsa Lee Myung-bak tahun 2003, restorasi Chonggyechon menjadi
kawasan ramah lingkungan dan mengembalikan fungsi sungai yang alami mulai dilakukan.
Freeway dihancurkan, diganti dengan sistem transportasi modern Bus Rapid Transit line.
Freeway dihancurkan, diganti dengan sistem transportasi modern Bus Rapid Transit line.
Di
sungai tersebut, wisatawan bisa merendam kaki ke sungai (stream) sehingga
terasa sangat menyejukkan di tengah ritme seoul yang sangat padat dan aktif.
Diatas sungai Cheonggyecheon terdapat
pusat perbelanjaan, serta ruang terbuka yang biasanya dipakai untuk acara
pameran dan seni.
Pada
malam hari, sungai ini dihiasi dengan lampu-lampu remang dan laser sehingga
menambah keindahan dan menarik keramaian.
Turun
melalui Subway Gyeongbokgung Station (Line 3, Exit 5), atau dari Ganghwamun
Station (Line 5, Exit 2), kemudian berjalan 400 meter sampai lah kita di landmark
Korsel, Gwanghamun gate yaitu gerbang istana Gyeongbok yang pernah menjadi
kediaman King Sejong, Raja paling terkenal di Korsel karena berhasil
memberdayakan rakyatnya dan menciptakan huruf hangeul.
Tiket
masuk ke Gyeongbokgung Palace Dewasa (19-64 thn) 3.000 won, Anak-anak (7-18
thn) 1.500 won. Di dalam bangunan utama istana terdapat museum peninggalan kerajaan.
Di
sela-sela pukul 10.00 am hingga 03.00
pm kecuali pada hari Selasa, pengunjung bisa melihat pertunjukan pergantian
pengawal istana yang secara simbolis dipentaskan, nuansa masa lalu korea begitu
melekat.
Di
depan komplek istana terdapat patung King Sejong. Tinggi patung ini mencapai
9,5 meter dengan berat 20 ton.
Tepat dibelakang patung King Sejong terdapat patung Admiral Yi Sun-Shin yaitu Seorang Komandan Angkatan Laut Korea yang terkenal karena pertempurannya melawan Jepang. Patung ini dikelilingi oleh puluhan titik air mancur. Pada malam hari water fountain disertai dengan lampu-lampu sehingga sangat indah.
Tepat dibelakang patung King Sejong terdapat patung Admiral Yi Sun-Shin yaitu Seorang Komandan Angkatan Laut Korea yang terkenal karena pertempurannya melawan Jepang. Patung ini dikelilingi oleh puluhan titik air mancur. Pada malam hari water fountain disertai dengan lampu-lampu sehingga sangat indah.
Letaknya
di belakang kompleks istana Gyeongbokgung, biaya masuknya Gratis. Didalamnya
terdiri dari properti sejarah korea. Konsep museum ini sangat lengkap, dengan
penyajian informasi tertulis dua bahasa (hangeul dan english), display juga disertai
dengan patung manusia yang mensimulasikan kejadian, mempermudah pemahaman dan
imajinasi wisatawan.
Disini
saya kagum akan kesungguhan Pemerintah Korsel membuat museum yang sangat
menarik, meski informasinya bersifat sejarah kuno tapi dikemas dengan
menggunakan teknologi canggih sehingga tidak membosankan. Pencahayaan yang
bagus dan dekorasi yang modern membuat tempat ini jauh dari kesan “museum”.
Keluar
dari museum, kami berada di Bukchon hanok village yaitu kawasan kuno heritage.
Petugas di stand Tourist Centre yang terletak tak jauh dari museum akan
memberikan guide map agar wisatawan dapat berkeliling dan menentukan destinasi
wisata yang diminati.
Perkampungan
Hanok Village umumnya dikelilingi oleh restoran dan rumah-rumah bersejarah.
Saya mencoba masuk ke salah satu rumah
penduduk yang kebetulan sedang digunakan untuk pembuatan film kelompok siswa
SMA di Korsel, tergambar jelas bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat korea
di masa lampau. Rumah-rumah kuno tersebut sangat terawat, sengaja dibiarkan
untuk pengunjung, dan gratis. Masyarakat sangat menghormati kedisiplinan dan
kejujuran.
Namsan Tower, Teddy Bear
Museum, Observatorium
Sore
hingga malam adalah waktu paling tepat untuk mengunjungi Namsan Tower, tempat
ini sering dijumpai di drama/film korea. Letaknya berada di Gunung Namsan, untuk
mencapainya anda bisa naik subway line 4 menuju Myeongdong Station melalui exit
3. Ada pula shuttle bus yang pergi ke
Namsan Tower
Biaya
bus menggunakan cash KRW sebanyak 950, namun dengan T-Money KRW 850. Bus yang
menggunakan bahan bakar listrik ini biasanya datang setiap 15-20 menit.
Sesampainya disana, Anda harus berjalan kaki selama 10 menit menuju cable car.
Harga tiket cable car berkisar 3.500 hingga 8.000 Won. Pilihan lain yang lebih
murah yaitu dengan berjalan kaki dari tempat turun shelter bus.
Selain
bisa menikmati pemandangan kota Seoul dari atas menara, disini juga terdapat
tempat untuk mengabadikan cinta dengan memasang
gembok yang ditulis pesan kemudian
kucinya masukkan kedalam sebuah kotak yang tersedia disitu. Dipercaya bahwa
ikatan cinta akan abadi.
Di
Namsan juga terdapat Teddy Bear Museum. Orang Korea percaya bahwa nenek moyang
mereka adalah beruang, seluruh simulasi diceritakan dengan boneka teddy bear
yang menunjukkan kronik sejarah Seoul dari masa lalu sampai sekarang.
Cara
yang innovatif ini sangat edukatif untuk anak-anak, mereka tertarik untuk
belajar sejarah Korea sedari dini. Pengunjung bisa melihat bagaimana peradaban Seoul.
Tiket masuk seharga 8000 won. Terbagi menjadi 2 display yaitu :
1. Hall of Historical Seoul
Menceritakan
sejarah Seoul dari zaman kaisar Joseon, Alasan dipilihnya Seoul sebagai ibukota
Korsel, Beberapa kisah dan ritual istana, hingga Seoul Days Modern yang menggambarkan kehidupan modern mulai dari
Periode Kolonial Jepang.
2. Hall
of Todays Seoul
Menceritakan
kehidupan modern di Apgujeong, Seoul. Pergaulan modern Seoul, Maraknya Korean
Drama dan destinasi wisata Korsel.
Namsan
Tower buka dari jam 10 pagi hingga 11 malam kecuali untuk hari jumat dan sabtu
dibuka hingga jam 12 malam. Sedangkan Teddy Bear Museum ditutup satu jam lebih
awal daripada menara. Pada hari dan jam tertentu, di sini juga diadakan
pertunjukan gratis musik tradisional Korea.
Terdapat
pula restoran observatorium untuk panorama yang bisa berputar 360 derajat dari
puncak tertinggi Seoul.
Pada
malam hari berbagai gambar melalui 3D diproyeksikan pada dinding luar menara
namsan. Gambar-gambar yang ditampilkan dengan fokus pada 16 tema mewakili
Korsel dan gunung Nam.
Aturan Berpergian
T-Money
adalah kartu trasnportasi wajib selama berpergian di Korea. Dengan membeli T-Money
di GS25, CU, Mini Stop, Buy The Way, 7-eleven, Anda bisa bebas kemana saja
tanpa membawa uang cash saat mengendarai bus, kereta bawah tanah, taksi dan
belanja di sejumlah toko dengan tanda serupa.
Harga
T-Money hanya 2.500 won atau sekitar Rp 20.000 namun anda harus mengisi saldo
nya agar bisa digunakan. Dengan menggunakan T-Money pengendara akan mendapatkan
potongan harga berdasarkan jarak tempuhnya dibandingkan dengan membayar cash.
Ini
merupakan bentuk keseriusan pemerintah Korsel untuk membiasakan masyarakatnya
menggunakan transportasi umum.
Karena
letak shelter pemberhentian yang jarang, maka mengharuskan seluruh pengendara
untuk jalan kaki sampai ke tempat tujuan. Tak jarang berpapasan dengan lansia
yang larinya lebih gesit daripada saya, hehe. Jangan heran melihat wanita Korsel
yang berlari dengan menggunakan high heels dan rok span, karena sudah menjadi
pemandangan yang lumrah.
Lalu
lintas di Korea sangat rapi dan mudah dipahami dengan peta jalur yang dapat
diakses di internet dan terpampang di shelter. Yang terpenting anda harus
betul-betul menguasai dimana lokasi pemberhentian tempat tujuan, karena sopir
belum tentu mengerti bahasa Inggris.
Etika
berjalan, berkendara dan naik eskalator harus di sebelah kanan, karena di
sebelah kiri khusus jalur bagi yang terburu-buru.
Sebelum
berpergian, hendaknya anda melihat ramalan cuaca. Apabila hujan, maka
dipastikan seluruh penduduk akan membawa payung/mantel dan boot karet. Perkiraan
cuaca di Korea sangat akurat hingga suhu dan angin.
Kuliner
Khas Korsel
Kimchi adalah sambal bagi orang Korsel, apapun lauknya
selalu ada makanan dari sawi yang difermentasikan ini. Masyarakat Korea sangat
menyukai sayuran, ini memudahkan umat Muslim untuk mencari makanan yang halal.
Kuliner dengan nuansa Islami bisa dijumpai di Itaewon, sebuah kawasan Muslim di
Korsel. Beberapa kuliner Korea yang populer adalah :
Bimbimbap
Bagi lidah Indonesia, Bimbimbap adalah makanan yang
paling cocok, karena rasanya mendekati rempah-rempah Indonesia. Nasi campur
atau Bibimbap disajikan dalam mangkuk berisi nasi hangat dengan topping berupa
namul (sayuran berbumbu) dan gochujang (pasta cabe). Telur mentah atau telur
matang dan potongan daging (biasanya daging sapi) merupakan pilihan topping.
Bahan2 diaduk bersama sebelum dimakan, dan bisa disajikan dingin atau panas.
Jajanan
tepung beras ini sangat disukai di Korsel, rasanya seperti somay agak pedas.
Toppoki biasa dijajakkan disepanjang jalan. Menurut sejarahnya dibawa dari
Dinasti Chosun pada abad ke-19. harganya 2.500- 3.000 won atau sekitar
Rp.20.000.
Sup
ayam ginseng adalah masakan sehat yang dibuat dengan cara memasukkan beras
ketan, kurma, buah berangan, dan buah ginkgo kedalam perut ayam yang kemudian
direbus dalam kaldu. Samgyetang banyak di konsumsi pada 3 hari panas di musim
panas yaitu chobok, jungbok, dan malbok karena makanan tradisional yang bergizi
ini bergizi sehingga tubuh yang selalu berkeringat tidak menjadi lemas.
Soju
adalah minuman distilasi asli Korea. Soju dikemas dalam botol kaca hijau sangat
mudah ditemukan di Korea. Minuman yang terbuat dari beras ini adalah minuman
yang digemari oleh baik laki-laki maupun perempuan, mulai remaja sampai
orangtua. Rasa soju mirip dengan vodka yang ringan, namun berekasi saat
melewati tenggorokan. Hanya saja, karena pada proses pembuatannya ditambahkan gula,
maka ada rasa manis. Soju yang dicampur dengan bir disebut So-Mek
(soju-Mekju/beer). Harga soju mulai dari 1000 won hingga 3000 won.
Naik
Apa?
Banyak
maskapai penerbangan yang membuka rute Jakarta-Seoul dengan
transit di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Jika ingin mendapatkan tiket low
fare, lebih baik booking jauh-jauh hari. Air Asia bisa merupakan
salah satu pilihan. Jika beruntung, mungkin bisa memperoleh tiket sekitar Rp 4.000.000,-
pp per orang. Tersedia pula pilihan paket wisata liburan ke Korea yang include akomodasi. Bila mengambil paket
ini, maka anda tidak perlu repot mempelajari rute
perjalanan selama di Korsel.
Bandara Incheon merupakan bandara tercanggih, selain mengakomodasi 70 maskapai
penerbangan dengan kenyamanan, bandara ini juga memiliki museum budaya Korea.
Di Bandara
Incheon terdapat tourist information yang memberi informasi transportasi
tujuan anda, karena sistem di bandara telah terintegrasi pilihan angkutan subway,
busway, atau taxi. Disediakan pula penyewaan telefon genggam khusus
bagi turis
dengan harga 5.000 Won per harinya.
Untuk menuju ke Kota Seoul yang letaknya 30 km, saya
memilih menumpang Limousine Bus dengan membayar 10.000 won per orang.
Selain
taksi, angkutan umum di Korsel beroperasi mulai jam 08.00 am hingga 12.00 am.
Jangan khawatir apabila anda pulang lebih dari jam 12 malam, karena ada
“Jimjilbang” yaitu sebuah tempat spa dan mandi sauna yang buka 24 jam, dengan
biaya yang terjangkau yaitu dari 5.000-10.000 won. Beberapa
diantaranya menyediakan
desain tema
tradisional korea atau modern.
Akomodasi
Banyak
pilihan untuk ditinggali di Seoul, untuk jangka waktu liburan yang lama dan
paling hemat, anda bisa meninap di “goshiwon” (kost-kostan), dengan biaya
313.000 won per bulan.
Namun
apabila berlibur dalam hitungan minggu saya sarankan anda menginap di
guesthouse/hostel, biaya sekitar 13.500 won pada hari biasa dan 20.000 won pada
weekend.
Untuk
memesan kamar anda bisa koordinasi dengan penginapan tersebut secara online
jauh-jauh hari. Pihak penginapan akan memberi informasi lengkap transportasi
yang harus anda gunakan untuk menuju penginapan dari bandara Incheon.
Sesampainya
di penginapan, anda akan dijelaskan seputar destinasi wisata di Korsel dan
mendapatkan peta/brosur. Anda juga akan berkenalan dengan backpacker dari
berbagai belahan dunia yang sedang liburan di Korsel.
Visa
Pembuatan
visa Korea tidak sesulit yang dibayangkan hanya membutuhkan beberapa
persyaratan meliputi persyaratan umum, pendaftaran dan penngambilan visa, Persyaratan
Dokumen Kelengkapan Pembuatan Visa. Biaya aplikasi visa Rp 430.000, proses
aplikasi visa berlangsung cukup cepat, yakni antara 3-7 hari kerja saja. Anda bisa
mengajukan aplikasi secara langsung ke Kedubes Korea Selatan di Jakarta.
Karena
ingin praktis, maka maka saya memakai jasa pembuatan visa dari tour and travel
di Yogyakarta, tentu saja dengan merogoh kocek yang lebih tebal
dan waktu yang lebih lama.
Fakta
menarik
1. Internet
Korea Selatan menempati akses internet tercepat di dunia
yaitu 22.38 Mb/s. Seluruh orang,
usia tua-muda menggunakan
smartphone samsung/iphone
dan memakai aplikasi “kakaotalk”
untuk sms/telepon.
2. Nasionalis
Orang di Korea sangat bangga dengan produk dalam negeri,
di sepanjang jalan kita temui merk mobil Kia dan Hyundai yang digunakan di
transportasi. Pemerintah sangat memberdayakan ekonomi lokal, terutama bidang teknologi
dan industri.
3. Pemanfaatan energi
Di Incheon Airport ada sistem meminimumkan penggunaan
tenaga. Lampu digunakan secara minimal, di waktu siang hari dengan penggunaan
skyline roofs. Di ruangan AC biasanya di gedung-gedung sering dituliskan “tutup pintu ruang
ac untuk hemat
energi”. Begitu juga dengan pengelolaan sampah, sangat tertib dan dibedakan
menjadi rganik dan non-organik.
4.Toko CD
K-Pop
Komentar
Posting Komentar