jangan bersedih, la tahzan
Sebetulnya saya tidak mood betul utk menuliskan cerita ini, tapi krn bulannya indah, sayang sekali klo tidur cepat.
Beberapa jam lalu RBK cerita ttg mantannya, dia ditinggal menikah dan sedih sekali. Begitu dalam sedihnya, sampai menyalahkan diri sendiri, entah tekanan psikis apa yg menyebabkan dy mnjd sangat2 sedih, mgkin ada faktor X yg mmpengaruhi dy sampai dia menyalahkan diri sendiri terlampau besar.
Sebagai orang awam yang pernah mengalami juga, saya cm bilang, hendaknya apapun yang terjadi harus tetap bersyukur pasti ada makna.
Kata ini mujarab sekali nampaknya, tapi sya yakin untuk emosi yang belum stabil akan sulit menerjemahkan ini.
RBK bilang butuh waktu lama skitar 2 thn utk melupakan dy, beberapa orang bilang wajar. Tapi klo sy di posisi dy, saya memilih melupakan saja, membuang dendam, karena hati tak akan pernah tentram.
Tapi terserahlah RBK, mgkin fase ini harus dia hadapi untuk mendewasakannya, dan sya yakin kalau otak sehatnya sudah kembali, semua akan biasa-biasa saja. RBK hanya butuh waktu utk berfikir, menyelaraskan pola setelah 5 tahun dilalui bersama pasangannya dan ditinggal. Saya bisa memahaminya, dia butuh waktu utk sendiri.
Itu baru 1 dari jutaan kisah cinta. Kamu mau yang mana ? itu pilihan, tentukan sikap .
Masih dengan jelas, 8 jam saya di pesawat dari seoul ke KL, seperti sebuah anugrah yang tidak pernah saya rencanakan, ke luar negeri. Dr KL ke JKT, saya byk menangis diam-diam, betapa waktu begitu cepat, saya ingin tinggal lebih lama di sana tapi takdir bicara beda.
Ya itulah takdir, bahwasannya rejeki, jodoh, dan maut tdk ada yang tahu. Dan mau tdk mau pesawat JKT-JGJ, saya mengiklaskan segala yng telah terjadi, berpisah dgn soul, dan menggagas cita-cita baru di JGJ.
RBK bilang, badan boleh kecil, tapi cita-cita harus tinggi. Ya betul, sangat setuju !
Sampai di JGJ saya dapati kabar dari Shela bahwa dia akan melepas masa lajang tahun ini, disisi lain Yya justru menolak keseriusan seorang laki-laki mapan karena tidak bisa long distance. Kedua nya sahabat karib saya, otomatis sgt mencolek saya untk berkomentar.
Masih jelas ingatan saya waktu training pegawai kampus, seorang dosen cerita ttg keledai,bapak, dan anak http://manusiabelajar.wordpress.com/2012/04/18/kisah-bapak-anak-keledai/ Apapun keputusan bapak si anak ini selalu dianggap salah, akhirnya kesimpulan yg didapat bahwa, “memutuskan apapun untuk hidup kita kadang malah jadi ribet hanya karena omongan orang lain, Pro dan kontra itu ada seperti adanya siang malam. Perbedaan pendapat itu memang seharusnya menjadi hal biasa. Jaman sekarang sepertinya kita sudah tdk bisa lagi mendengarkan, menuruti dan menyenangkan semua pihak. Asalkan kita punya prinsip dan apa yang kita putuskan itu benar, sebaiknya dijalankan saja”
Ini dunia, tidak ada yang abadi, kebahagiaan sekalipun. Byk orang kaya tp tidak bahagia, karena secara teori mmg kepuasan manusia apabila melewati titik tertinggi kemudian bosan, kurva secara seimbang mmg begitu.
Tapi ada cinta yang cukup spesial dari p.Habibi dan Bu Ainun, klo menurut versi film dan novel. analisa saya karena bentuk ketulusan, saling mencinta tanpa mengharap imbalan. Definisi ini mjd tingkat ter suci kategori bikshu budha. Definisi titik terbersih dari Yoga, dan terkhusyuk dari shalat. Itulah yang dinamakan ketulusan.
Termasuk dalam menerima kenyataan, dalam Islam kami mengenal ikhtiar.
Beberapa jam lalu RBK cerita ttg mantannya, dia ditinggal menikah dan sedih sekali. Begitu dalam sedihnya, sampai menyalahkan diri sendiri, entah tekanan psikis apa yg menyebabkan dy mnjd sangat2 sedih, mgkin ada faktor X yg mmpengaruhi dy sampai dia menyalahkan diri sendiri terlampau besar.
Sebagai orang awam yang pernah mengalami juga, saya cm bilang, hendaknya apapun yang terjadi harus tetap bersyukur pasti ada makna.
Kata ini mujarab sekali nampaknya, tapi sya yakin untuk emosi yang belum stabil akan sulit menerjemahkan ini.
RBK bilang butuh waktu lama skitar 2 thn utk melupakan dy, beberapa orang bilang wajar. Tapi klo sy di posisi dy, saya memilih melupakan saja, membuang dendam, karena hati tak akan pernah tentram.
Tapi terserahlah RBK, mgkin fase ini harus dia hadapi untuk mendewasakannya, dan sya yakin kalau otak sehatnya sudah kembali, semua akan biasa-biasa saja. RBK hanya butuh waktu utk berfikir, menyelaraskan pola setelah 5 tahun dilalui bersama pasangannya dan ditinggal. Saya bisa memahaminya, dia butuh waktu utk sendiri.
Itu baru 1 dari jutaan kisah cinta. Kamu mau yang mana ? itu pilihan, tentukan sikap .
Masih dengan jelas, 8 jam saya di pesawat dari seoul ke KL, seperti sebuah anugrah yang tidak pernah saya rencanakan, ke luar negeri. Dr KL ke JKT, saya byk menangis diam-diam, betapa waktu begitu cepat, saya ingin tinggal lebih lama di sana tapi takdir bicara beda.
Ya itulah takdir, bahwasannya rejeki, jodoh, dan maut tdk ada yang tahu. Dan mau tdk mau pesawat JKT-JGJ, saya mengiklaskan segala yng telah terjadi, berpisah dgn soul, dan menggagas cita-cita baru di JGJ.
RBK bilang, badan boleh kecil, tapi cita-cita harus tinggi. Ya betul, sangat setuju !
Sampai di JGJ saya dapati kabar dari Shela bahwa dia akan melepas masa lajang tahun ini, disisi lain Yya justru menolak keseriusan seorang laki-laki mapan karena tidak bisa long distance. Kedua nya sahabat karib saya, otomatis sgt mencolek saya untk berkomentar.
Masih jelas ingatan saya waktu training pegawai kampus, seorang dosen cerita ttg keledai,bapak, dan anak http://manusiabelajar.wordpress.com/2012/04/18/kisah-bapak-anak-keledai/ Apapun keputusan bapak si anak ini selalu dianggap salah, akhirnya kesimpulan yg didapat bahwa, “memutuskan apapun untuk hidup kita kadang malah jadi ribet hanya karena omongan orang lain, Pro dan kontra itu ada seperti adanya siang malam. Perbedaan pendapat itu memang seharusnya menjadi hal biasa. Jaman sekarang sepertinya kita sudah tdk bisa lagi mendengarkan, menuruti dan menyenangkan semua pihak. Asalkan kita punya prinsip dan apa yang kita putuskan itu benar, sebaiknya dijalankan saja”
Ini dunia, tidak ada yang abadi, kebahagiaan sekalipun. Byk orang kaya tp tidak bahagia, karena secara teori mmg kepuasan manusia apabila melewati titik tertinggi kemudian bosan, kurva secara seimbang mmg begitu.
Tapi ada cinta yang cukup spesial dari p.Habibi dan Bu Ainun, klo menurut versi film dan novel. analisa saya karena bentuk ketulusan, saling mencinta tanpa mengharap imbalan. Definisi ini mjd tingkat ter suci kategori bikshu budha. Definisi titik terbersih dari Yoga, dan terkhusyuk dari shalat. Itulah yang dinamakan ketulusan.
Termasuk dalam menerima kenyataan, dalam Islam kami mengenal ikhtiar.
Komentar
Posting Komentar